This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Kamis, 26 Januari 2012

Laporan Desain WAN Kota Malang Dan Sekitarnya

LAPORAN DESAIN WAN KOTA MALANG
DENGAN RADIO MOBILE
Nama    : Anthony Surung Malem Tarigan
Kelas    : XII-TKJ 1/01

Spesifikasi Jaringan
1.    Perda pembangunan tower adalah Perda 18 tahun 2011 dan maksimum ketinggian 72 m.
2.    Jenis tower yang digunakan untuk setiap kecamatan adalah BTS, dengan topologi star dan metode point-to-point.
3.    Setiap tower menggunakan antena Omni.
Jaringan Server
•    Ketinggian Server Utama ada di Malang  35 m

Hubungan Server Utama dengan Repeater Utama
•    Server Malang  Malang
o    Jarak: 3.57 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
•    Malang  Wagir
o    Jarak: 4.83 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
•    Malang  Ngantang
o    Jarak: 3.81 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
•    Wagir  Ngantang
o    Jarak: 6.94 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
Jaringan Repeater Malang
•    Malang  Dau
o    Jarak: 7.95 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Malang : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Dau : Omni, dengan tinggi tower 60 m

•    Malang  Singosari
o    Jarak: 7.96 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Malang : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Singosari : Omni, dengan tinggi tower 60 m
•    Malang  Karang Ploso
o    Jarak: 9.63 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Server 2 : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Karang Ploso : Omni, dengan tinggi tower 65 m
•    Malang  Dau
o    Jarak: 7.95 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Server 2 : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Jabung : Omni, dengan tinggi tower 40 m

•    Singosari  Lawang
o    Jarak: 8.77 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Singosari : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Lawang : Omni, dengan tinggi tower 60 m
•    Dau  Batu
o    Jarak: 9.20 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Dau : Omni, dengan tinggi tower 60 m
o    Antena Batu : Omni, dengan tinggi tower 50 m

Jaringan Repeater Ngantang
•    Ngantang  Pakis
o    Jarak: 4.76 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Ngantang : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Pakis : Omni, dengan tinggi tower 45 m
•    Pakis  Jabung
o    Jarak: 5.72 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Pakis : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Jabung : Omni, dengan tinggi tower 45 m
•    Pakis  Tumpang
o    Jarak: 8.65 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Pakis : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Tumpang : Omni, dengan tinggi tower 50 m
•    Tumpang  Pusung Kusumo
o    Jarak: 9.55 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Tumpang : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Pusung Kusumo : Omni, dengan tinggi tower 35 m





Jaringan Router Wagir
•    Wagir  Ngajum
o    Jarak: 11.32 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Wagir : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Ngajum : Omni, dengan tinggi tower 50 m

•    Wagir  Bululawang
o    Jarak: 7.47 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Wagir : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Bululawang : Omni, dengan tinggi tower 50 m
o   
•    Wagir  Tajinan
o    Jarak: 11.32 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Wagir : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Tajinan : Omni, dengan tinggi tower 50 m

•    Bululawang  Turen
o    Jarak: 11.73 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Bululawang : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Turen : Omni, dengan tinggi tower 60 m

•    Tajinan  Wajak
o    Jarak: 8.29 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Takinan : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Wajak : Omni, dengan tinggi tower 50 m

•    Ngajum  Kepanjen
o    Jarak: 7.77 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Ngajum : Omni, dengan tinggi tower 40 m
o    Antena Kepanjen : Omni, dengan tinggi tower 72 m

•    Kepanjen  Gondanglegi
o    Jarak: 6.67 Km, Frekuensi : 2412-2417 Mhz, menggunakan channel 1.
o    Antena Kepanjen : Omni, dengan tinggi tower 72 m
o    Antena Gondanglegi : Omni, dengan tinggi tower 50 m

Senin, 23 Januari 2012

APA ITU dB, dBW, dBm, dBi?


dB (decibel) : Adalah satuan factor penguatan jika nilainya positif, dan
pelemahan/redaman/loss jika nilainya negatif

Jika input = 1 watt, output = 100 watt maka terjadi penguatan 100 kali
Jika input = 100 watt, output = 50 watt maka terjadi redaman/loss ½ daya
Jika dinyatakan dalam dB :

G = 10 log 100/1 = 20 dB

G = 10 log 50/100 = -3 dB == maka disebut redaman / loss 3 dB
dBW dan dBm adalah satuan level daya

dBW satuan level daya dengan referensi daya 1 watt
P(dBW) = 10 Log P(watt)/1 watt
dBm satuan level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 watt
P (dBm) = 10 Log P(watt)/10-3 watt

Terlihat bahwa dari dBw ke dBm terdapat selisih 30 dB sehingga dapat
dirumuskan :
P (dBm) = P (dBW) + 30 atau,
P (dBW) = P (dBm) - 30

dBi satuan gain antenna dengan referensi antena isotropis yang memiliki gain = 1
G (dBi) = 10 Log Ga/Gi = Gi = 1
= 10 log Ga

Minggu, 22 Januari 2012

Address Technology

1. NAT (Network Address Translation)



adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer yang dilewatkan pada router ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP publik. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.


2. DNATDestination Network Address Translation )


adalah teknik untuk mengubah alamat IP tujuan dari sebuah paket-rute dan melakukan fungsi pembalikan (invers) untuk setiap balasan. Setiap router yang terletak di antara dua endpoint dapat melakukan transformasi dari paket, umumnya digunakan untuk mempublikasikan layanan yang terletak di jaringan pribadi pada alamat IP publik.

3. SNAT ( Source Network Address Translation )

adalah teknik untuk mengubah alamat IP asal dari sebuah paket rute sehingga dapat dibaca atau di terjemahkan oleh router network lain.

4. DHCP ( Dynamic Host Configurations Protocol )

adalah protokol untuk konfigurasi IP Address secara otomatis pada suatu jaringan. DHCP menghilangkan tugas manual oleh administrator jaringan untuk menuliskan alamat IP, juga bisa menyediakan database pusat perangkat yang terhubung ke jaringan dan sumber daya tugas menghilangkan duplikat. Selain alamat IP, DHCP juga menyediakan informasi konfigurasi lainnya, resolver cache DNS lokal, server boot jaringan.

5. APIPA ( Automatic Private IP Addressing )

adalah alternative dari DHCP yang memiliki fungsi dan tugas yang sama, APIPA menyederhanakan penugasan alamat IP dan subnet mask ke host dalam jaringan. Ketika APIPA digunakan, sistem operasi memungkinkan penugasan dari alamat IP yang unik untuk setiap stasiun pada jaringan area kecil lokal (LAN). Hal ini menghindari overhead administratif menjalankan server DHCP atau informasi konfigurasi secara manual pengaturan IP.

Untuk lebih jelasnya BUKA WEB INI

Kamis, 19 Januari 2012

Header Frame Relay dan ATM (Asynchronous Transfer Mode)

Format Frame Relay

Struktur Frame pada Frame Relay
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:[5]
Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
Alamat
Terdiri dari beberapa informasi:
1.   Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2.   Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
3.   C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
4.   FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
5.   BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
6.   Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan
Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima.

Asynchronous Transfer Mode


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. [1]

 

Mengenal Asynchronous Transfer Mode

Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam fixed length (53-byte) cells.[2] Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit.[2]ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.[2]
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang terdiri dari :[3]
§  48 oktet untuk field informasi, dan
§  5 oktet untuk header.
Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU, sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi yang terakselerasi dariAsynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.[4]
ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet.[4] Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan.[4] ATM tidak menggunakan paket dengan panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.[4]
Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai "OC-xxx".[4] Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih umum untuk ATM.[4] ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.[4]

Karakakteristik

Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data.[5] Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata.[5] Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps.[5] Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.[5]
Struktur sel ATM
Sebuah sel ATM terdiri dari sebuah header 5-byte dan payload 48-byte. Ukuran payload dari 48 byte
ATM mendefinisikan dua format sel yang berbeda: UNI (User-Network Interface) dan NNI (Network-Network Interface). Link ATM Kebanyakan menggunakan format sel UNI.
Diagram your ATM UNI
7
4
3
0
GFC
VPI 
VPI 
VCI 
VCI 
VCI
PT
CLP
HEC


Payload dan padding jika perlu (48 byte)
 
Diagram your ATM NNI
7
4
3
0
VPI 
VPI 
VCI 
VCI 
VCI
PT
CLP
HEC


Payload dan padding jika perlu (48 byte)
 
GFC = Generic Flow Control (4 bits) (default: 4-zero bits)
VPI = Virtual Path Identifier (8 bits UNI) or (12 bits NNI)
VCI = Virtual Channel identifier (16 bits)
PT = Payload Type (3 bits)
CLP = Cell Loss Priority (1-bit)
HEC = Header Error Control (8-bit CRC, polynomial = X8 + X2 + X + 1)
ATM menggunakan lapangan PT untuk menunjuk berbagai jenis sel khusus untuk operasi, administrasi dan manajemen (OAM) tujuan, dan untuk menggambarkan batas-batas paket di beberapa AALs.
Beberapa protokol ATM link yang menggunakan kolom HEC untuk drive berbasis framing CRC algoritma, yang memungkinkan menempatkan sel ATM tanpa overhead melampaui apa yang dinyatakan diperlukan untuk perlindungan header. 8-bit CRC digunakan untuk mengoreksi single-bit error header dan mendeteksi kesalahan multi-bit header. Ketika multi-bit error header terdeteksi, sel saat ini dan berikutnya yang jatuh sampai sel dengan tidak ada kesalahan header ditemukan.
Sebuah sel UNI cadangan bidang GFC untuk lokal kontrol aliran / sistem submultiplexing antara pengguna. Ini dimaksudkan untuk memungkinkan beberapa terminal berbagi koneksi jaringan tunggal, dengan cara yang sama bahwa dua Integrated Services Digital Network (ISDN) ponsel dapat berbagi sambungan tarif tunggal dasar ISDN. Semua empat bit GFC harus nol secara default.
Format sel NNI meniru format UNI hampir persis, kecuali bahwa 4-bit GFC lapangan adalah kembali dialokasikan untuk bidang VPI, memperluas VPI untuk 12 bit. Jadi, interkoneksi ATM NNI tunggal mampu menangani hampir 2 12 VP hingga hampir 2 16 VC masing-masing (dalam prakteknya beberapa VP dan VC nomor disediakan).

cara Instal & Configurasi Squid

Squid adalah salah satu aplikasi yang disediakan untuk Proxy Server. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat web server dengan melakukancaching permintaan yang berulang-ulang,caching DNS, caching situs web, dan caching search computer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama. Squid mendukung protokol HTTP, FTP, TLS, SSL, HTTPS, dll. Versi Squid 3.1 dapat mendukung protokol IPv6 dan ICAP.
Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation.
Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi UNIX dan LINUX, meski Squid begitu bisa berjalan di atas sistem operasi Windows.

1. Install Squid
# apt-get install squid







2.  File untuk konfigurasi squid berada di /etc/squid/squid.conf. Sebelum memulai konfigurasi squid alangkah baiknya kita melakukan backup file squid.conf tersebut agar jika terjadi hal - hal yang tidak diinginkan kita tidak repot - repot untuk melakukan install ulang squid.
# cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/backup





3. Halaman awal file squid.conf










4. Yang perlu kita ketahui, konfigurasi squid dibaca dari atas ke bawah. Artinya, yang pertama kali cocok, itulah yang menang. Selalu ingat konsep dasar ini, karena akan sangat penting untuk memahami mengapa konfigurasi squid kita tidak bekerja dengan seharusnya. Misalnya kita mempunyai network dengan alamat 192.168.8.0/24. Kita hilangkan tanda pagar yang berada di awal perintah di bawah ini :

http_port 3128 (port default squid) transparent (untuk mengaktifkan fungsi transparent proxy)
visible_hostname surya
cache_effective_user proxy
cache_effective_group proxy
cache_dir ufs 500 16 256
cache_mem 20 MB
cache_swap_low 90
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_log /var/log/squid/cache.log
cache_store_log /var/log/squid/store.log
cache_swap_high 95
auth_param basic children 5
auth_param basic realm Squid proxy-caching web server
auth_param basic credentialsttl 2 hours
auth_param basic casesensitive off
cache_mgr surya@surya.com
httpd_accel_host virtual
httpd_accel_port 80
httpd_accel_with_proxy on
httpd_accel_uses_host_header on
acl blok url_regex -i “/home/blok.txt” daftar situs yang akan di blok
acl lan src 192.168.8.0/24 network kita
http_access deny blok
http_access allow lan

5. Tempat direktori daftar yang akan kita blok
# nano /home/blok.txt




6. Buat swap direktori squid
# squid-z




7. Buat iptables untuk mengarahkan semua network 192.168.8.0/24 ke squid kita
# iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128






8. Restart konfigurasi squid
# /etc/init.d/squid restart




9. Kita coba bdari komputer client untuk mencoba squid, saat kita membuka google.com seharusnya muncul peringatan seperti ini.










Selamat Mencoba.....

Adrress Formats

  • Mac Address (Media Access Control)
    • OSI Layer 2 address
    • Alamat fisik untuk network adapter
    • terdapat 6 bytes yg di tuliskan dgn format hexadecimal
  • IPv4
    • OSI Layer 3 address
    • contoh penulisan: 192.168.1.131 bila di desimalkan menjadi 11000000.10101000.00000001.10000011 setiap segment bernilai 8bits=1 byte=1 octet.  32 bits= 4 bytes
    • nilai maximum pada setiap segment adalah 255
    • terdiri dari 32 bits
  • IPv6 
    • OSI Layer 3 address 
    • Alamat DNS anda akan menjadi sangat penting.
    • contoh Penulisan IPV6:  fe80::5d18:652:cffd:8f52
    • Terdiri dari 128 bits
  • IP Public & IP Private





  • NAT (Network Address Translation)
    • Menghubungkan alamat IP yg satu ke alamat IP yg lain.
  • SNAT(Source Network Address Translation )
    • Digunakan untuk merubah Source address dari suatu data.
  • DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol)
    • Configurasi IP Address secara otomatis beserta subnet mask yg lain.
  • APIPA(Automatic Private IP Address)
    • Alternatif lain dari DHCP, fungsinya hampir sama dgn DHCP.